Halaman

Minggu, 20 Oktober 2013

Pulau Kaung




Desa Pulau Kaung terlatak di Pulau Sumbawa, NTB yang terkenal dengan seribu sapinya. Tetapi desa Pulau kaung berbeda dengan desa-desa yang ada di Daratan Sumabawa karena sehari-hari disini kita menggunakan bahasa Same atau yang lebih terkanal dengan bahasa Bajo. Padahal sebenarnya kata Bajo (Bajoe) itu berasal dari sebuah nama tempat yang ada Sulawesi selatan, Wakatobi. Padahal orang bajo sendiri berkata kalau bahasa kita itu bahasa SAME sementara orang luar dari suku kita meyebutnya bahasa BAJO.

Dari namanya Pulau Kaung saya yakin sahabat-sahabat sudah pasti bisa menebak kalau Palau Kaung ini pasti sangat dekat dengan laut. Heee sudah pasti yaa namanya saja sudah pulau yaaa.. mata pencaharian masyarakatnyapun mayoritas nelayan mengapa saya katakan mayoritas karena tidak semuanya nelayan ada juga yang berprofesi menjadi pegawai negri sipil (PNS) guru, polisi, bidan, ada juga wirausaha  meski tidak terlepas dengan memnjual perlengkapan untuk melaut.

Untuk akses kejalan raya pun sudah ada meski sudah lumayan lama siih semanjak tahun 1990-1991 pembanguna jalan untuk akses kendaraan sudah ada tapi dulu masih kecil sahabat. Tapi sekarang sudah besar meski jalannya sekarang sudah rusak terlalu bayak lobang akhirnya jadi harus pelan-pelan kalau tidak bisa bahaya.

Tempat tinggal masyarakat disini hampir semua rumah panggung (rumah yang materialnya dari kayu) tapi sekarang sudah lumayan banyak yang membuat rumah Batu ( materialnya dari batu bata/batako)
Untuk pendidikan disini Hanya ada SDN Pulau Kaung, jadi untuk melanjutkan ke tingkat SLTP harus pergi keluar desa. Nah disinilah letak terjadinya masalah saat lulus SD orang tua harus mempunyai dana yang cukup untuk membiayai anak nya sekolah. Dikarenakan jarak sekolah SLTP sangat jauh jadi membutuhkan transportasi Umum/Pribadi. Tarif untuk anak sekolah memang setengah dari tarif umum tapi tetap juga harus mengeluarkan dana untuk itu. Disinilah banyak orang tua yang memilih untuk menyerah dan tidak melanjutkan sekolah anaknya.  

Apa lagi sekarang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wajibkan memiliki Ijazah S1 dan itu belum menjadi jaminan akan Lulus menjadi PNS. Maka sebagian dari mereka yang memang tak mampu meyekolahkan sampai S1 sudah patah semangat duluan akhirnya SD sudah cukup bagi anak-anaknya. Lebih baik anak mencari ikan agar dapat mendapatkan pendapatan tambahan bagi ekonomi keluarga.

Tapi ada juga sebagian kecil dari masyarakat Pulau Kaung yang dapat menyekolah kan anaknya sampai S1 dan alham dulillah sebagian kecil itu hamper semuanya berhasil dalam meraih cita-citanya. Hal ini saya rasa juga baik untuk memicu semangat para orang tua untuk menyekolahkan anaknya hingga kejenjang perguruan tinggi. Meski ada juga anak yang memang mempunyai tekan sekolah yang tanpa batuan orang tua dapat menempus sekolah hingga S1-nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar